Pages

Tuesday, April 7, 2015

Bersin dan Hidung Tersumbat Hampir 3 Bulan, Bagaimana Solusinya?

Dok, saya mengalami flu yang hampir 3 bulan ini tidak sembuh. Sebelumnya saya penah ke dokter, di sana saya didiagnosa mempunyai alergi hidung lalu diberikan 3 jenis obat, jika obat habis tidak sembuh maka harus pakai obat semprot kata dokter. Obat habis dan saya masih mengalami flu, flu yang saya maksud di sini, sering bersin, hidung tersumbat, batuk jarang sekali, bibir atas terasa kering dan sesekali seperti mati rasa.

Tubuh rasa tidak enak seperti masuk angin, tidak ada ingus seperti flu pada umumnya, hanya cairan putih cair yang kadang menetes dari rongga hidung. Dan beberapa akhir ini pipi kiri, saya mengalami bengkak, namun berselang satu jam bengkak itu hilang. Dan bengkak itu sudah terjadi 3 kali.

Saya perokok dan sering bekerja di depan komputer. Tidak pernah melakukan hal-hal berisiko tertular penyakit HIV, tapi saya merasa setiap hari seperti tidak enak badan itu Dok. Apakah ada tempat rujukan periksa untuk hal yang saya alami ini Dok? Terimakasih.

Radioaktif123 (Pria, 28 tahun)
yungky0217XXXXXX@gmail.com
Tinggi 175 cm, berat 55 kg

Jawaban

Mencermati deskripsi singkat di atas, kemungkinan besar mas Yungky menderita rhinosinusitis atau rhinitis.

Rhinitis ini dibagi menjadi dua, yaitu: rhinitis alergi dan rhinitis nonalergi. Rhinitis alergi dipicu oleh alergen. Rhinitis nonalergi bisa dipicu oleh: perubahan musim atau cuaca, terpapar bau atau asap rokok, perubahan tekanan barometrik, dsb.

Rhinitis alergi dapat diterapi dengan cara menghindari alergen, pemberian antihistamin (oral dan intranasal), kortikosteroid intranasal, kromon intranasal, antagonis reseptor leukotriene, dan imunoterapi. Terkadang kortikosteroid sistemik dan dekongestan (oral dan topikal) juga digunakan.

Rhinitis nonalergi memiliki 8 subtipe mayor, yaitu: rhinopati nonalergi (rhinitis vasomotor), rhinitis nonalergi dengan eosinofilia, rhinitis atrofi, rhinitis senile, rhinitis gustatori, drug-induced rhinitis, hormonal-induced rhinitis, dan cerebral spinal fluid leak. Terapi utamanya adalah kortikosteroid intranasal. Antihistamin topikal juga efektif. Antikolinergik topikal seperti ipratropium bromide (0.03%) nasal spray efektif mengatasi gejala rhinorrhea (hidung tersumbat, bersin-bersin, hidung meler). Terapi tambahan termasuk dekongestan dan nasal saline. Terapi investigational rhinitis nonalergi misalnya: capsaicin, silver nitrate, dan akupunktur.

Evaluasi efektif penderita rinitis meliputi: penentuan pola penyakit, kronisitas (lamanya), munculnya tanda/gejala, respon terhadap obat, ada tidaknya gangguan/penyakit penyerta, paparan pekerjaan, lingkungan tempat tinggal dan bekerja, identifikasi faktor pencetus/penyebab, serta penilaian kualitas hidup.

Pemeriksaan komprehensif mutlak diperlukan dokter mengingat ada beberapa kondisi yang menyerupai rhinitis, seperti: polip nasal, deviasi septum nasi, tumor, hipertrofi adenoid atau bagian nasal turbinate hidung, refluks laringofaringeal, kebocoran cairan serebrospinal, disfungsi silier primer/sekunder.

Bila sudah memeriksakan ke dokter umum, diberi terapi, dan belum membaik, maka dipersilakan berkonsultasi ke dokter spesialis THT terdekat di kota Anda.

Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.

Salam sehat dan sukses selalu.

dr. Dito Anurogo

No comments: