Pages

Monday, January 5, 2015

Punya Sifat 'Mikiran' Bahkan Sampai Terbawa Mimpi, Bagaimana Mengatasinya?

Assalamualaikum Dokter, saya ini orangnya selalu 'mikiran', ada masalah sedikit itu hati saya kayak nggak tenang, susah tidur, bahkan masalah itu sampai kebawa mimpi. Apakah sifat atau karakter 'mikiran' itu bisa diubah Dok? Atau minimal bagaimana caranya supaya saya nggak terlalu memikirkan masalah itu dok? Terimakasih.

Wanadelianto (Laki-laki menikah, 48 tahun)
wanadeXXXXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 168, berat badan 65 kg

Jawaban

Alaikumsalam wr wb,

Pak Wanadelianto, baik sekali bila Bapak sudah memahami karakter kepribadiannya. Sifat pemikir dalam psikiatri disebut sebagai obsesif. Ketika seorang pemikir mendapatkan stimulus, maka stimulus itu akan dipikirkan secara berulang-ulang, terus menerus dan sering kali pikiran ini sulit dihentikan. Dampaknya, orang tersebut akan mengalami: ketegangan otot, kecemasan (was-was, khawatir) bahwa apa yang dipikirkan (terutama yang pikiran negatif) akan terjadi betul pada dirinya.


Kecenderungan mengantisipasi secara berlebihan terhadap hal-hal negative yang belum terjadi. Lelah mental karena tidak berhasil menghentikan pikiran tersebut Bila tidak mendapatkan solusi, pikiran tersebut akan masuk kealam bawah sadar dalam bentuk mimpi dan biasanya yang dialami adalah mimpi buruk (nightmare).

Seseorang dengan karakter semacam ini biasanya perfeksionis (selalu ingin sempurna) dan punya target tinggi dalam kehidupannya. Karakter semacam ini tidak bisa hilang lenyap dari kepribadian seseorang karena ini terbentuk sejak kecil. Namun, derajatnya bisa dikurangi menjadi lebih ringan dan diatur sedemikian rupa sehingga orang tersebut tidak merasa terganggu.

Untuk mengatasi hal ini perlu Bapak sadari beberapa hal apa saja yang memicu Bapak untuk memikirkan ini terus menerus? Biasanya ada pola tertentu yang memicu seseorang memikirkan hal tersebut berulang-ulang, apakah masalah itu penting? Apakah termasuk hal-hal yang kurang penting? Bila hal tersebut tidak menjadi focus perhatian Bapak, apa konsekuensinya? Apakah Bapak pernah mengalami kejadian yang kurang menyenangkan berhubungan dengan kebiasaan 'mikiran' ini?

Setelah teridentifikasi masalahnya, barulah bisa kita lakukan skala prioritas terhadap hal-hal yang bisa menstimulus untuk dipikirkan berulang-ulang. Pikirkan hal-hal yang menjadi prioritas terlebih dahulu dan pikirkan yang kurang prioritas kemudian. Batasi mana masalah yang harus dipikirkan saat ini, mana masalah yang dipikirkan besok, mana masalah yang dipikirkan minggu depan dst.

Untuk mengatasi problem tidur, lakukan relaksasi sebelum tidur, serta hal-hal positif yang lain yang dapat membantu untuk relaks/santai seperti meredupkan lampu kamar, tidak menyalakan televise dalam kamar, perhatikan suhu kamar, tatalah kamar agar menjadi tempat yang menenangkan, tidak berisik, hindari membaca buku sebelum tidur agar tidak memicu pikiran obsesif. Makan pisang dan minum susu setengah jam sebelum tidur dapat membantu meningkatkan hormone serotonin otak yang bisa membantu untuk membuat tidur lebih nyenyak.

Selamat mencoba dan semoga berhasil. Salam hangat.

dr. Azimatul Karimah, Sp.KJ

No comments: