Pages

Wednesday, August 13, 2014

Sering Mengalami Gangguan Keseimbangan, Mengapa?

Dokter Dito, mengapa ya, saya sering mengalami gangguan keseimbangan misalnya sering terjatuh dan menabrak benda-benda padahal saya tidak memiliki gangguan penglihatan?

Cucu Suryati (Wanita lajang, 20 tahun)
cucu_matahari27XXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 153 cm, berat badan 45 kg

Jawaban

Dear Nona Cucu Suryati yang dirahmati Allah SWT, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami. Kami ikut merasakan apa yang nona rasakan. Semoga lekas diberiNya kesembuhan. Amin.

Langsung saja menuju ke pokok permasalahan, ya.

Dari pertanyaan di atas, kami menemukan petunjuk kunci, yaitu: gangguan keseimbangan. Ada beberapa kemungkinan diagnosis yang terkait erat dengan gangguan keseimbangan, seperti:

1. defisiensi vitamin B1 (thiamine)
2. stroke hemoragik
3. stroke iskemik
4. benign paroxysmal positional vertigo (canalithiasis)
5. migrain terkait vestibulopati
6. neuropati perifer
7. vestibular neuritis atau labyrinthitis
8. penyakit Meniere
9. ototoxic vestibulopathy
10. alkohol terkait degenerasi otak kecil (serebelum)
11. penyakit Parkinson idiopatik
Selain 11 kemungkinan diagnosis di atas, maka perlu dipertimbangkan pula beberapa kondisi seperti: defisiensi vitamin E, delirium, depresi, gout, gangguan cemas, meningitis, multiple sklerosis, ensefalopati Wernicke, penyakit Coeliac, sindrom Guillain-Barre, polyradiculopathy, cerebellitis/brainstem encephalitis, multiple system atrophy (Shy-Drager syndrome), neuromyelitis optica, dsb.

Untuk memastikannya, maka dokter akan melakukan anamnesis (wawancara terstruktur, mendetail, komprehensif), yang meliputi:
1. riwayat jatuh (cedera akibat jatuh, jatuh sebelum ini, keadaan/kesadaran saat jatuh, gejala terkait)
2. problematika medis akut dan kronis (menahun)
3. problematika kesulitan berjalan (misal: akibat nyeri, ketidakseimbangan, gejala terkait)
4. aktivitas yang biasa dilakukan, status gerakan, tingkat fungsi
5. review sistem secara lengkap
6. riwayat operasi
7. riwayat penggunaan/konsumsi obat tertentu (jumlah, tipe, dosis), misalnya: golongan antiarrhythmics, diuretik, digoxin, narkotik, antikonvulsan, psikotropik, dan antidepresan).

Kemudian dokter akan melanjutkan pemeriksaan fisik, meliputi: afektif, kognitif, kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), muskuloskeletal (persendian), neurologis (persarafan, refleks otot, koordinasi, dsb), sensorik, tanda-tanda vital (berat badan, tinggi badan, tekanan darah ortostatik, nadi).

Setelah pemeriksaan fisik, maka dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi. Barulah dokter akan menegakkan diagnosis dan memberikan penatalaksanaan/terapi yang paripurna.

Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.

Salam sehat dan sukses selalu!

Dito Anurogo

2 comments:

Unknown said...

dok, saya punya anak berusia 8bln, suka gregetan, tp kok frekuensinya sering dan aneh pada wajahnya, terkesan abnormal dan gannguan syaraf. apa ni wajar?tks

Anonymous said...

Di usia 8 bulan, bayi sudah lebih 'mobile' dan semakin besar rasa ingin tahunya. Selain itu, ia mulai bereksperimen di bidang motorik kasar, yakni melempar-lempar benda dan bermain bola gelinding (sambil duduk). Selain itu:

• Ia juga banyak bereksperimen di bidang motorik halus, seperti mulai memegang benda dengan dua jari. Semakin lama semakin kecil benda yang bisa dipegangnya.

• Di bidang kognitif, ia mulai mengenal rasa, pandai memasukkan finger food ke dalam mulut, dan semakin mengenal lingkungannya (sehingga merasa cemas ketika Anda tidak berada di dekatnya).

• Di bidang verbal komunikasi, ia semakin responsif (dan responsnya juga semakin kaya), banyak bereksperimen dengan suara dan bunyi-bunyian, serta mulai pandai mengekespresikan perasaannya. Jadi, Anda benar-benar bisa tahu ketika ia sedih, senang, puas, atau terpesona.

• Sikap bayi adalah salah satu bentuk ekspresi. Sudah banyak yang ingin ia komunikasikan, namun kemampuannya masih sangat terbatas. Akibatnya? Ia terus mencoba berbagai 'body language'. Justru ini merupakan bagian dari tahapan perkembangannya, serta bukan sesuatu yang abnormal. Bukan pula suatu kelainan neurologis, sehingga Anda bisa tenang dan menikmati kekayaan perbendaharaan ekspresi bayi.